Samstag, Oktober 12, 2013
Sonntag, Dezember 27, 2009
Donnerstag, Mai 22, 2008
FAL Visit August 2007
Als Erben Thaers und Kühns der Ausbildung des wissenschaftlichen Nachwuchses verpflichtet. Dir. & Prof. Dr. Jutta Rogasik, Vorstandsmitglied der "Fördergesellschaft Albrecht Daniel Thaer" und der Leiter des FAL-Institutes für Pflanzenernährung und Bodenkunde, Prof. Dr. Dr. Ewald Schnug (Mitte) mit Dr. Imron Rosyadi, einem der zahlreichen Alumni des Institutes. Er ist heute bei "April" (Asia Pacific Resources International Limited, einem Unternehmenspartner der UNEP, http://www.aprilasia.com) für die Entwicklung nachhaltigen Waldbaus in Indonesien zuständig.
Foto: FAL-PB
Source: http://idw-online.de/pages/de/news241461
Montag, Dezember 24, 2007
Donnerstag, August 16, 2007
Samstag, September 23, 2006
Ramadhan 1427 H
Dear Saudara/i ku,
Kurang dari 24 jam lagi kita akan menyambut bulan Suci Ramadhan 1427 H
Bulan yang penuh barokah
Tempat pembakaran dosa
Jalan menuju TAQWA
Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan
Baik itu terucap
Maupun tak terucap
Yang memberikan bekas diperasaan saudara/i-ku
Sebelum mentari tenggelam di ufuk barat ini
Dengan kerendahan hati yang paling dalam
Yang jauh tak terjangkau
Yang dekat terkadang lupa
Dengan tulisan sederhana ini
Saya menyampaikan
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
SEMOGA AMAL IBADAH KITA DITERIMA OLEH ALLAH SWT
Salam,
Imron, Eka, Dzakiyyah, Fathur dan Akbar
Kurang dari 24 jam lagi kita akan menyambut bulan Suci Ramadhan 1427 H
Bulan yang penuh barokah
Tempat pembakaran dosa
Jalan menuju TAQWA
Sebagai manusia yang tak luput dari kesalahan
Baik itu terucap
Maupun tak terucap
Yang memberikan bekas diperasaan saudara/i-ku
Sebelum mentari tenggelam di ufuk barat ini
Dengan kerendahan hati yang paling dalam
Yang jauh tak terjangkau
Yang dekat terkadang lupa
Dengan tulisan sederhana ini
Saya menyampaikan
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
SEMOGA AMAL IBADAH KITA DITERIMA OLEH ALLAH SWT
Salam,
Imron, Eka, Dzakiyyah, Fathur dan Akbar
Dienstag, August 15, 2006
Montag, November 07, 2005
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR
Kurang sepuluh jam menjelang suara takbiran menggema di penjuru negeri, dihari terakhir Ramadhan 1426H (hari ke-29) dan bertepatan dengan hari Rabu tgl 2 November 2005M jam 09.07 pagi, terdengar suara bayi yang lahir di Rumah Sakit Awal Bros PEKANBARU. Itulah tangisan pertama ananda kami yang lahir dalam keadaan sehat walafiat, alhamdulillah……..
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR
Terima kasih ya ALLAH
Terima kasih ya ALLAH
Terima kasih ya ALLAH
Tak bisa dilukiskan dengan untaian kata-kata betapa bahagianya kami atas kelahiran putra kedua (anak ke-3) kami ini yang insyaAllah diberi nama
IMAM AKBAR ROSYADI
Walau kami berlebaran di rumah sakit, namun kebahagian dan alunan takbiran di seluruh penjuru kota Pekanbaru seakan melantunkan bait-bait indah, menyentuh relung hati yang paling dalam, menyampaikan suasana kegembiraan yang tiada tara bagi kami sekeluarga besar.
Dan pada kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati, dan dengan uluran jari nan sepuluh, kami memohon maaf lahir dan bathin jika ada segala kata, pena dan tingkah yang sempat menyakiti, ataupun terbersit curiga, kami sekeluarga mengucapkan:
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
SELAMAT BERHARI RAYA IDUL FITRI 1426H
Semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT hendaknya, amien.
Pekanbaru kotanya melayu
Tempat nan enak untuk berakhir pekan
Walaupun kita jarang bertemu
Kami sekeluarga mohon dimaafkan
Dari kami sekeluarga:
Imron ROSYADI
Nur Ekasari DEWI
Dzakiyyah ROSYADI
Ahmad Fathurrahman ROSYADI
Imam Akbar ROSYADI
Kurang sepuluh jam menjelang suara takbiran menggema di penjuru negeri, dihari terakhir Ramadhan 1426H (hari ke-29) dan bertepatan dengan hari Rabu tgl 2 November 2005M jam 09.07 pagi, terdengar suara bayi yang lahir di Rumah Sakit Awal Bros PEKANBARU. Itulah tangisan pertama ananda kami yang lahir dalam keadaan sehat walafiat, alhamdulillah……..
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR ALLAHU AKBAR
Terima kasih ya ALLAH
Terima kasih ya ALLAH
Terima kasih ya ALLAH
Tak bisa dilukiskan dengan untaian kata-kata betapa bahagianya kami atas kelahiran putra kedua (anak ke-3) kami ini yang insyaAllah diberi nama
IMAM AKBAR ROSYADI
Walau kami berlebaran di rumah sakit, namun kebahagian dan alunan takbiran di seluruh penjuru kota Pekanbaru seakan melantunkan bait-bait indah, menyentuh relung hati yang paling dalam, menyampaikan suasana kegembiraan yang tiada tara bagi kami sekeluarga besar.
Dan pada kesempatan ini pula, dengan segala kerendahan hati, dan dengan uluran jari nan sepuluh, kami memohon maaf lahir dan bathin jika ada segala kata, pena dan tingkah yang sempat menyakiti, ataupun terbersit curiga, kami sekeluarga mengucapkan:
MOHON MAAF LAHIR DAN BATHIN
SELAMAT BERHARI RAYA IDUL FITRI 1426H
Semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT hendaknya, amien.
Pekanbaru kotanya melayu
Tempat nan enak untuk berakhir pekan
Walaupun kita jarang bertemu
Kami sekeluarga mohon dimaafkan
Dari kami sekeluarga:
Imron ROSYADI
Nur Ekasari DEWI
Dzakiyyah ROSYADI
Ahmad Fathurrahman ROSYADI
Imam Akbar ROSYADI
Dienstag, November 01, 2005
Selamat Hari Raya Idul Fitri 1426H
Assalamualaikum,
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKABAR ALLAHU AKBAR
Tak terasa Ramadhan tahun ini segera berakhir, dan sesat lagi beduk pertanda hari yang fitri akan menggema di seluruh pelosok negeri. Tak ada yang tak tersenyum menyambut saat-saat yang dinantikan itu, IDUL FITRI 1426H/2005M.
Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami keluarga besar ROSYADI memohon maaf lahir dan bathin, dan selamat merayakan hari kemenangan ini. Semoga segala amal dan perbuatan kita dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat ganda, dan semoga kita menjadi kita termasuk orang-orang yang bertaqwa, amien..amien.
Salam dari kami:
IMRON ROSYADI
NUR EKASARI DEWI
DZAKIYYAH ROSYADI
AHMAD FATHURRRAHMAN ROSYADI
ALLAHU AKBAR ALLAHU AKABAR ALLAHU AKBAR
Tak terasa Ramadhan tahun ini segera berakhir, dan sesat lagi beduk pertanda hari yang fitri akan menggema di seluruh pelosok negeri. Tak ada yang tak tersenyum menyambut saat-saat yang dinantikan itu, IDUL FITRI 1426H/2005M.
Dengan segala kerendahan hati dan ketulusan jiwa, kami keluarga besar ROSYADI memohon maaf lahir dan bathin, dan selamat merayakan hari kemenangan ini. Semoga segala amal dan perbuatan kita dibalas oleh Allah dengan pahala yang berlipat ganda, dan semoga kita menjadi kita termasuk orang-orang yang bertaqwa, amien..amien.
Salam dari kami:
IMRON ROSYADI
NUR EKASARI DEWI
DZAKIYYAH ROSYADI
AHMAD FATHURRRAHMAN ROSYADI
Dienstag, Oktober 04, 2005
Marhaban ya Ramdhan 1426H
Assalamualaikum Wr. Wb.,
Kami sekeluarga dengan segala kerendahan hati mengucapkan mohon maaf lahir dan Bathin, dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1426H. Semoga amalan ibadah kita diterima oleh Allah SWT hendaknya, amien. Dan salam kami dari kota tempat kita berlabuh semenjak dua bulan yang lalu di PEKANBARU (Pangkalan Kerinci).
Imron, Eka, Dzakiyyah dan Fathur
Kami sekeluarga dengan segala kerendahan hati mengucapkan mohon maaf lahir dan Bathin, dan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa Ramadhan 1426H. Semoga amalan ibadah kita diterima oleh Allah SWT hendaknya, amien. Dan salam kami dari kota tempat kita berlabuh semenjak dua bulan yang lalu di PEKANBARU (Pangkalan Kerinci).
Imron, Eka, Dzakiyyah dan Fathur
Dienstag, März 22, 2005
Salam dari Bandung
Hampir tiga bulan saya pasif ngisi blog ini, maklum sehabis cuti panjang setelah menyelesaikan program S3 di kota Braunscweig, Jerman yang penuh kenangan. Masa setelah pulang ke Indonesia di manfaatkan untuk penyegaran dan reise serta bersilaturahmi dengan keluarga yang lebih 4 tahun tak bersua. Alhamdulillah kami sekarang sehat walafiat. Seminggu setelah mudik, saya melancong ke negeri Jiran, dan kembali ke Bandung, seterusnya mudik ke Pekanbaru bertemu Ortu, dan sekarang kembali ke Bandung lagi bersama keluarga. Maaf buat teman2 bloggerin yang belum sempat saya kunjungi, insyaAllah nanti saya akan rajin lagi berkunjung dan bercengkrama online. Salam rindu kami buat shobat2 semua dimana pun berada.
Donnerstag, Dezember 30, 2004
Aufwiedersehen Braunschweig
SenjaDiJerman, Hamburg
Assalamualaikum wr wb.,
Besok pagi (sekali) sekitar jam 04.00 saya akan meninggalkan kota Braunschweig, kota dimana sekitar empat tahun saya singahi untuk menimbah ilmu. Di kota inilah saya tak hanya sekedar berkutat dengan aktivitas penelitian, namun juga mengenal saudara2 yang baik dan telah menjadi keluarga dengan suasana penuh kehangatan.
Suka dan duka dilalui, namun saat ini saya merasa antara sedih dan bahagia meninggalkan saudara2 semua. Sedih, kala mengingat betapa baiknya saudaraku disini dan membuat saya merasa terhibur. Apalagi saat enam bulan terakhir tanpa kehadiran keluarga. Bahagia, tentunya akan kembali berkumpul dengan keluarga, insyaAllah.
Dengan imel ini, izinkan saya dan keluarga mengucapkan terima kasih sebanyak2nya buat keluarga besar muslim Braunschweig dan warga Indonesia di Braunschweig. Harapan saya, semoga sobat sukses dengan aktivitas dan cita2nya.
Saya berdoa, semoga kelak kita masih diberikan waktu oleh Allah SWT untuk bertemu kembali, dengan suasana yang lebih hangat.
Tak ada gading yang tak retak, begitulah kata pepatah. Dengan tulus saya mohon maaf, jika selama berinteraksi dengan saudaraku pernah menyakiti baik sengaja atau
tidak, tersinggung oleh tingkah laku saya dan keluarga atau senyuman yang tak terlalu indah, atau sapa-an yang kurang ramah. Namun, jujur saya akui saya
mencintai kehangatan yang telah kita jalani selama ini. Dalam hati saya selalu terbersit, bagaimana cara membalas budi baik saudaraku di Braunschweig ini. Chapter hidup empat tahun yang penuh makna.
Hari esok masih ada, saudaraku masih disini, dan mungkin kepergian kami juga tak merubah kehangatan persaudaraan disini. Namun hati kami selalu bersama shobat disini. Terima kasih Bapak2, Ibu2, teman2 serta adik2, serta ananda2 tercinta. Kenangan indah yang pernah saya alami dalam langkah hidup ini.
Samstag, Dezember 04, 2004
Dr. rer. nat.
Donnerstag (kamis), 2 Desember 2004, hari yang sangat berarti bagi saya. Alhamdulillah saya berhasil mempertahankan disertasi dengan judul „Studies on the agricultural utilization of phosphate from incinerated sewage sludge and meat & bone meal“, kalo dalam bahasa Jermannya sih „Untersuchungen zur landwirtschaftlichen Verwertung von Phosphor aus Klaerschlamm- und Tiermehlaschen“, di Technische Universitaet Braunschweig, Germany, tepatnya di Gemeinsame Naturwissenschaftliche Fakultaet (Faculty of Science). Doktorarbeit ini dimulai sejak Februar 2001 di FAL (Federal Agriculture Research Center) Braunschweig kurang lebih 2.5 tahun dan menulis sekitar setahun. Waktu yang dibilang tidaklah sebentar. Syukur, semuanya sesuai dengan harapan.
Keberhasilan ini saya persembahkan buat ananda Dzakiyyah dan Fathur, serta istri tercinta di Bandung yang tak sempat menikmati hari "bersejarah" ini. Serta yang tercinta Bapak, Omak dan kel. besar di Riau, dan juga buat kel. besar di Bandung dan Palembang. Terima kasih atas doa yang telah diberikan.
TimSukes berpose diruangan si doktor baru tea! (dr kanan-kiri): Mbak Mei, Mbak Kusi, Kak Yana, Ibu Ushe, Ibu Betty, plus Layyina (jilbab), Evylin (teman Dzakiyyah), Peter (duduk), Robby (jongkok), Pak Marsin (kaca mata keren) dan Feza. Terima kasih banyak buat ibu-ibu yang telah menyiapkan makanan, pokoknya makasih bangeet...!!
TimSukses (dr kiri-ke kanan), Pak Wan, Popey, Robby, Idhil, Faiza (yg lagi mejeng), Pak Hendarko, Mahadi dan Pak Tjuk yang setia menemani sedari pagi (Fotonya nyusul, habis tukang foto sih jadi kagak ada fotonya he..he..). Makasih buat shobat semuanya
Prof. Dr. J. Rogasik (berdiri), my best supervisor yang selalu membantu saya selama penelitian 4 tahun di FAL, pokoknya baik banget, vielen Dank!
Acara selamatan pak doktor baru di institut saya, makanannya wow... Indonesia asli: ada martabak, mie goreng, sate, es teler, bala-bala, salat, lemper, Fruehlingsrolle plus kerupuk
Doktorvater saya, Prof. Dr. Dr. E.Schnug bersiap ngasi-in toga setelah dinyatakan lulus. Di tengah Prof. Dr. D. Selmar dan sebelahnya Prof. Dr. R. Kreuzig sebagai tim penguji. Terima kasih, thanks, vielen Dank!!
Lagi test suara ama test penampilan biar keren, perasaan waktu itu yaa grogiiii (dong!)
Keberhasilan ini saya persembahkan buat ananda Dzakiyyah dan Fathur, serta istri tercinta di Bandung yang tak sempat menikmati hari "bersejarah" ini. Serta yang tercinta Bapak, Omak dan kel. besar di Riau, dan juga buat kel. besar di Bandung dan Palembang. Terima kasih atas doa yang telah diberikan.
TimSukes berpose diruangan si doktor baru tea! (dr kanan-kiri): Mbak Mei, Mbak Kusi, Kak Yana, Ibu Ushe, Ibu Betty, plus Layyina (jilbab), Evylin (teman Dzakiyyah), Peter (duduk), Robby (jongkok), Pak Marsin (kaca mata keren) dan Feza. Terima kasih banyak buat ibu-ibu yang telah menyiapkan makanan, pokoknya makasih bangeet...!!
TimSukses (dr kiri-ke kanan), Pak Wan, Popey, Robby, Idhil, Faiza (yg lagi mejeng), Pak Hendarko, Mahadi dan Pak Tjuk yang setia menemani sedari pagi (Fotonya nyusul, habis tukang foto sih jadi kagak ada fotonya he..he..). Makasih buat shobat semuanya
Prof. Dr. J. Rogasik (berdiri), my best supervisor yang selalu membantu saya selama penelitian 4 tahun di FAL, pokoknya baik banget, vielen Dank!
Acara selamatan pak doktor baru di institut saya, makanannya wow... Indonesia asli: ada martabak, mie goreng, sate, es teler, bala-bala, salat, lemper, Fruehlingsrolle plus kerupuk
Doktorvater saya, Prof. Dr. Dr. E.Schnug bersiap ngasi-in toga setelah dinyatakan lulus. Di tengah Prof. Dr. D. Selmar dan sebelahnya Prof. Dr. R. Kreuzig sebagai tim penguji. Terima kasih, thanks, vielen Dank!!
Lagi test suara ama test penampilan biar keren, perasaan waktu itu yaa grogiiii (dong!)
Donnerstag, Dezember 02, 2004
Imel hari ini
Assalamualaikum wr. wb
Bang Imron, Bapak & Omak, Bang Ardi & kel, Bang Helmi & Kel, Bang Iwan &
Lina, Rinal & kel, serta suharti mengucapkan Selamat Menempuh Ujian Akhir
dan semoga sukses, mendapatkan hasil yang maksimal (tadi bang iwan sms).
dan kabarin kalau ujiannya sudah selesai.
wassalam
RinaldiMulyono
Bang Imron, Bapak & Omak, Bang Ardi & kel, Bang Helmi & Kel, Bang Iwan &
Lina, Rinal & kel, serta suharti mengucapkan Selamat Menempuh Ujian Akhir
dan semoga sukses, mendapatkan hasil yang maksimal (tadi bang iwan sms).
dan kabarin kalau ujiannya sudah selesai.
wassalam
RinaldiMulyono
Mittwoch, November 24, 2004
Today, ULTAH Fathur yang kedua
Dua tahun sudah umur ananda Fathur yang bernama lengkap Ahmad Fathurrahman Rosyadi. Braunschweiger ini lahir di Klinikum Cellerstrasse 38, yang kurang lebih 5 menit dari appartment kami tinggal.
Teringat waktu itu, sehabis berbuka puasa hari yang ke-19 dan memasuki malam ke-20 Ramadhan 1423H, mamanya sudah mulai sakit2-an pertanda bayi mau keluar, sekitar jam 19.00. Akhirnya saya telphon Pak Wo Rayandra yang tinggal satu appartment dengan kita. Alhamdulillah ternyata ada brother Nadeem disana yang bersedia mengantarkan kita ke Klinikum dengan mobil sedan putihnya (danke noch mal mein Brueder).
Ini dia yang lagi ULTAH, hallo bos lagi lihat apa tu?
Eh ada satu lagi, Dzakiyyah waktu itu sudah tidur malam. Pikir punya pikir, akhirnya kita telphon teman baik kita Pak Hendarko dan istrinya Mbak Susi. Alhamdulillah mereka segera datang ke apartement kita walau jaraknya cukup jauh. Sementara Dzakiyyah tidur di tunggui kel. Pak Hendarko, kita meluncur ke Klinikum Cellerstrasse. Terima kasih juga sekali lagi buat Pak Hendarko dan Mbak Susi yang telah berjasa buat kami, thanks. Padahal waktu itu Mbak Susi juga lagi hamil 7 bulan.
Alhamdulillah lahirlah si ganteng Fathur sekitar jam 22.30. Alhamdulillah, malam Ramadhan yang penuh berkah bagi kami sekeluarga. Ya Allah, semoga kami sanggup memegang amanah yang Engkau titipkan kepada kami. Dan berikanlah kami petunjuk untuk mendidiknya dijalan yang Engkau ridhoi.
Di Klinikum ini Fathur lahir
Dan selamat ulang tahun buat ananda Fathur, walau saat ini kita berjauhan, doa ayahanda selalu buatmu, buat Dzakiyyah dan Mama kalian. Semoga ananda tumbuh menjadi anak yang sholeh, hidup penuh barokah buat keluarga, ummat dan agama serta masa depan yang cemerlang. Selalu dilimpah rezki oleh Allah SWT hendaknya, amien.
Peluk cium dari ayahandamu,
Braunschweig, Mittwoch, 24. November 2004
Teringat waktu itu, sehabis berbuka puasa hari yang ke-19 dan memasuki malam ke-20 Ramadhan 1423H, mamanya sudah mulai sakit2-an pertanda bayi mau keluar, sekitar jam 19.00. Akhirnya saya telphon Pak Wo Rayandra yang tinggal satu appartment dengan kita. Alhamdulillah ternyata ada brother Nadeem disana yang bersedia mengantarkan kita ke Klinikum dengan mobil sedan putihnya (danke noch mal mein Brueder).
Ini dia yang lagi ULTAH, hallo bos lagi lihat apa tu?
Eh ada satu lagi, Dzakiyyah waktu itu sudah tidur malam. Pikir punya pikir, akhirnya kita telphon teman baik kita Pak Hendarko dan istrinya Mbak Susi. Alhamdulillah mereka segera datang ke apartement kita walau jaraknya cukup jauh. Sementara Dzakiyyah tidur di tunggui kel. Pak Hendarko, kita meluncur ke Klinikum Cellerstrasse. Terima kasih juga sekali lagi buat Pak Hendarko dan Mbak Susi yang telah berjasa buat kami, thanks. Padahal waktu itu Mbak Susi juga lagi hamil 7 bulan.
Alhamdulillah lahirlah si ganteng Fathur sekitar jam 22.30. Alhamdulillah, malam Ramadhan yang penuh berkah bagi kami sekeluarga. Ya Allah, semoga kami sanggup memegang amanah yang Engkau titipkan kepada kami. Dan berikanlah kami petunjuk untuk mendidiknya dijalan yang Engkau ridhoi.
Di Klinikum ini Fathur lahir
Dan selamat ulang tahun buat ananda Fathur, walau saat ini kita berjauhan, doa ayahanda selalu buatmu, buat Dzakiyyah dan Mama kalian. Semoga ananda tumbuh menjadi anak yang sholeh, hidup penuh barokah buat keluarga, ummat dan agama serta masa depan yang cemerlang. Selalu dilimpah rezki oleh Allah SWT hendaknya, amien.
Peluk cium dari ayahandamu,
Braunschweig, Mittwoch, 24. November 2004
Samstag, November 20, 2004
Kami Dengar juga Takbir itu
Braunschweig bukanlah sebuah kota besar seperti Jakarta dan Bandung. Penduduknya pun cuma sekitar 240 ribu orang. Walau demikian, kota Loewe (Lion) ini adalah kota terbesar kedua setelah Hannover (IbuKota) di negara bagian Niedersachsen, Jerman. Di kota kembar Bandung ini “terdampar” lah kami, ada yang sedang doktor arbeit, student (diplom/master), sprachkurs, special project, pekerja dan yang sudah menetap lama disini. Berapa orang jumlahnya? Mungkin sekitar 30 orang lah.
Nah, inilah sekelumit CerBer (Cerita Bergambar) kami saat memeriahkan Hari Raya Idul Fitri 1425H. Selamat menikmati kebersamaan dari kami, keluarga besar muslim (Indonesia dan Malaysia) Braunschweig tentunya tak lupa juga mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, dan Mohon Maaf Lahir dan Bathin”. Oh ya, sebelum lihat foto, alangkah baiknya kita renungkan makna hadist di bawah ini.
"Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasul pada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR Bukhari Muslim).
Oleh sebab itu mulai saat ini, Hari Raya Idul Fitri, kita jadikan moment untuk meningkatkan tali silatuhrahmi, membuang jauh? rasa permusuhan dan kebencian. Marilah kita tingkatkan rasa sayang kita, rasa cinta kita buat Ibunda, Ayahanda, Istri, Suami, anak? dan saudara? kita, saudara dekat, saudara jauh serta ummat, bahkan makhluk Allah lainnya. Mulailah dari lingkungan keluarga, sebagai lingkup terkecil dalam masyarakat. Kemudian tetangga, handau taulan, masyarakat dan negara. Semoga kita selalu dirahmati oleh Allah SWT hendaknya, amien.
Kelompok cilik, teman2 Dzakiyyah. Dari kiri-kanan; Sheila, Evelyn, Masyitha dan Mahdi (adeknya Masyita). Di paling kanan udah ngga cilik lagi...
Nah, inilah sekelumit CerBer (Cerita Bergambar) kami saat memeriahkan Hari Raya Idul Fitri 1425H. Selamat menikmati kebersamaan dari kami, keluarga besar muslim (Indonesia dan Malaysia) Braunschweig tentunya tak lupa juga mengucapkan “Selamat Hari Raya Idul Fitri, dan Mohon Maaf Lahir dan Bathin”. Oh ya, sebelum lihat foto, alangkah baiknya kita renungkan makna hadist di bawah ini.
"Maukah kalian aku tunjukkan amal yang lebih besar pahalanya daripada shalat dan shaum?" tanya Rasul pada para sahabat. "Tentu saja," jawab mereka. Beliau kemudian menjelaskan, "Engkau damaikan yang bertengkar, menyambungkan persaudaraan yang terputus, mempertemukan kembali saudara-saudara yang terpisah, menjembatani berbagai kelompok dalam Islam, dan mengukuhkan tali persaudaraan di antara mereka adalah amal saleh yang besar pahalanya. Barangsiapa yang ingin dipanjangkan umurnya dan diluaskan rezekinya, hendaklah ia menyambungkan tali silaturahmi" (HR Bukhari Muslim).
Oleh sebab itu mulai saat ini, Hari Raya Idul Fitri, kita jadikan moment untuk meningkatkan tali silatuhrahmi, membuang jauh? rasa permusuhan dan kebencian. Marilah kita tingkatkan rasa sayang kita, rasa cinta kita buat Ibunda, Ayahanda, Istri, Suami, anak? dan saudara? kita, saudara dekat, saudara jauh serta ummat, bahkan makhluk Allah lainnya. Mulailah dari lingkungan keluarga, sebagai lingkup terkecil dalam masyarakat. Kemudian tetangga, handau taulan, masyarakat dan negara. Semoga kita selalu dirahmati oleh Allah SWT hendaknya, amien.
Kelompok cilik, teman2 Dzakiyyah. Dari kiri-kanan; Sheila, Evelyn, Masyitha dan Mahdi (adeknya Masyita). Di paling kanan udah ngga cilik lagi...
Suasana dingin tak mengurangi minat berphoto di depan Masjid. Mbak Aida (Istri Pak Wan), Ibu Susi plus Pak Hendarko yang lagi gendong Layyina, Idhil (jangan cedihhh yaa, lebaran pertama di Braunschweig), Bang Ricky (Si Akang yang kalem tea, damang Kang? he..he..), Ibu Ushe (soal masak enak, ya Ibu ini jagonya) disampingnya si Misua Ibu Ushe (Pak Marsin, si Juragan) dan saya (lagi..lagi..saya, sorry)
Rebutan berphoto sehabis sholat Ied (kiri-kanan); Bang Ricky yang lagi kehausan, Mas Heru baru pertama x lebaran di Jerman, SiKumis (handsome ya he..he..), Dio (pake baju Haji), Pak Hendarko (takut cameranya jatuh x ye). Dibelakang siapa aja? SikacaMata Feza, Popeye, GusDur dan Mahadi (kelihatan dikit).
Donnerstag, November 11, 2004
Sonntag, November 07, 2004
GarudaEuro tak bersayap lagi....
GarudaIndonesia
Seiring dengan pergantian waktu dari musim gugur ke dingin, disaat itu pula Garuda Indonesia tak mengepakkan sayapnya lagi tujuan Amsterdam-Jakarta. Penutupan jalur ini pula (1/11/2004) sebagaimana yang dirilis DetikCom, menandai berakhir pula keperkasaan Garuda Indonesia menjelajahi Eropa. Frankfurt-Jakarta dan London-Jakarta sudah lebih duluan tutup buku. Sedih, sediiih..bangeet. Masih teringat cerita teman yang mau pulang, dengan nasionalisme yang tinggi untuk naik Garuda, rela transit di Amsterdam (dari Hannover-Jerman). Tapi sekarang tak ada lagi kepak-an "Burung Garuda" di benua Eropa. Tak ada lagi. Mau pulang kampung pake apa ya? Ya terpaksa numpang pesawat negara tetangga. Oh Garuda...Oh Garuda....
Untuk sedikit menghibur diri, mari kita nikmati LAGU INI...KLIK, Please
Samstag, November 06, 2004
Oleh2 dan doa dimata Dzakiyyah
Pagi ini saya menelfon keluarga, Dzakiyyah yang pertama mengambil telfon sambil halo..haloo! Maklum pake karte terkadang bagus, kadang juga ngga jelas. Maklum harganya billig; Jakarta 3 ct dan kota lainnya 6 ct per menit.
InsyaAllah tak lama lagi pulang, maka pagi ini saya tanya Dzakiyyah, mau oleh-oleh apa dari Jerman. "Dzakiyyah mau oleh-oleh apa", tanya saya. Dengan sigap dia menjawab, "Ayuk mau boneka, boneka yang banyak, truss baju yang ada bonekanya juga truss apa lagi yaa? Pokoknya Ayah harus banyak bawa oleh-oleh buat Ayuk!"
"Lho, kok oleh-olehnya banyak banget Dzakiyyah, ntar uang kita kan habis buat oleh-oleh".
Dengan santai dia menjawab, ya ngga apa-apa uang kita habis, disinikan ada Allah, nanti Ayuk berdoa pada Allah biar kita diberi rezki yang banyak", celetuknya. Semoga doa Dzakiyyah diterima oleh Allah SWT, amien.
InsyaAllah tak lama lagi pulang, maka pagi ini saya tanya Dzakiyyah, mau oleh-oleh apa dari Jerman. "Dzakiyyah mau oleh-oleh apa", tanya saya. Dengan sigap dia menjawab, "Ayuk mau boneka, boneka yang banyak, truss baju yang ada bonekanya juga truss apa lagi yaa? Pokoknya Ayah harus banyak bawa oleh-oleh buat Ayuk!"
"Lho, kok oleh-olehnya banyak banget Dzakiyyah, ntar uang kita kan habis buat oleh-oleh".
Dengan santai dia menjawab, ya ngga apa-apa uang kita habis, disinikan ada Allah, nanti Ayuk berdoa pada Allah biar kita diberi rezki yang banyak", celetuknya. Semoga doa Dzakiyyah diterima oleh Allah SWT, amien.
Mittwoch, Oktober 27, 2004
Mama, apa Ayah lihat bulan itu?
Hampir empat bulan sudah Dzakiyyah dan Fathur tak melihat Ayahnya yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Jerman. Hanya suara sayup2 dan terkadang terputus via telefon saja yang kerap tiap hari menyapa mereka disana, di Bandung. Terkadang mereka bersemangat mengangkat telefon dan kadang juga nggak mau bicara sama sekali, mogok. Kalau lagi ingin bicara dengan Ayahnya, setiap dering telefon dari siapapun mereka berdua berlari, sambil berteriak “Ayah...Ayah...Ayah!”. Lalu bila tidak Ayahnya yang diseberang sana, wajah mereka sedikit suram dan gagang telefon diberikan sama Mamanya. Dengan siapapun mereka akan “tutup mulut”. Yah, begitu lah terkadang hari2 mereka lalui.
Namun dunia anak2 tak selamanya mereka terhenyak memikirkan dimana Ayahnya berada, entah mereka lupa, atau asyik bermain atau memang tak mau membicarakannya. Apalagi umur Dzakiyyah yang baru mau menginjak 4 tahun dan Fathur November ini 2 tahun. Barangkali hanya suasananya saja yang memang total berubah dari kehidupan sekitar 3 tahun di Jerman dan pindah ke Indonesia yang “asing” bagi mereka.
Pernah sewaktu hari2 pertama di Indonesia, Dzakiyyah menangis tersedu-sedu. Ternyata dia mau naik pesawat (kembali ke Jerman) dan mau naik lift. Memang setiap hari dia naik lift ke appartment yang terletak dilantai 8, di Braunschweig. “Ayuk mau pulang, ayuk mau naik pesawat, naik lift....! Ini bukan rumah kita, ayuk ngga mau..ngga mau!!!”, segudang kata2 yang terucap sehari sampai di Indonesia. Tak terasa air mata kita juga mengalir mendengar ucapan lugu dia. Sambil memeluknya kita berusaha menghibur biar dia bisa tidur, karena capek dalam perjalanan.
Kemaren menjelang tengah malam Dzakiyyah berucap saat dia duduk bersama Mamanya dan adik kesayangannya Fathur, diberanda rumah “Mama..Mama...itu ada bulan Mama...! Oh bulan, sampaikan salam ayuk buat Ayah tersayang...”. Sambil membuka dua tangannya dia berdoa, “Ya Allah, mudahkan rezki Ayah, biar bisa beli susu buat ayuk dan adek”. Mamanya hanya menatap tertegun, seakan tak percaya. Trus Dzakiyyah bertanya, “Mama, apa Ayah lihat bulan? Apa Ayah ada di bulan, Mama?.......
Namun dunia anak2 tak selamanya mereka terhenyak memikirkan dimana Ayahnya berada, entah mereka lupa, atau asyik bermain atau memang tak mau membicarakannya. Apalagi umur Dzakiyyah yang baru mau menginjak 4 tahun dan Fathur November ini 2 tahun. Barangkali hanya suasananya saja yang memang total berubah dari kehidupan sekitar 3 tahun di Jerman dan pindah ke Indonesia yang “asing” bagi mereka.
Pernah sewaktu hari2 pertama di Indonesia, Dzakiyyah menangis tersedu-sedu. Ternyata dia mau naik pesawat (kembali ke Jerman) dan mau naik lift. Memang setiap hari dia naik lift ke appartment yang terletak dilantai 8, di Braunschweig. “Ayuk mau pulang, ayuk mau naik pesawat, naik lift....! Ini bukan rumah kita, ayuk ngga mau..ngga mau!!!”, segudang kata2 yang terucap sehari sampai di Indonesia. Tak terasa air mata kita juga mengalir mendengar ucapan lugu dia. Sambil memeluknya kita berusaha menghibur biar dia bisa tidur, karena capek dalam perjalanan.
Kemaren menjelang tengah malam Dzakiyyah berucap saat dia duduk bersama Mamanya dan adik kesayangannya Fathur, diberanda rumah “Mama..Mama...itu ada bulan Mama...! Oh bulan, sampaikan salam ayuk buat Ayah tersayang...”. Sambil membuka dua tangannya dia berdoa, “Ya Allah, mudahkan rezki Ayah, biar bisa beli susu buat ayuk dan adek”. Mamanya hanya menatap tertegun, seakan tak percaya. Trus Dzakiyyah bertanya, “Mama, apa Ayah lihat bulan? Apa Ayah ada di bulan, Mama?.......
Sonntag, Oktober 24, 2004
Harimau Sumatra di Halte bus
Sumatra-Tiger
Kemaren kaget juga lihat werbung (iklan) di halte bus, yang biasanya menampilkan photo2 setengah bugil (maaf) yang kagak nyambung dengan yang diiklankan, ternyata iklan kali ini benar2 bugil (maaf lagi dong!!). Seekor harimau Sumatra (Sumatra-Tiger) dengan gagah menghiasi dinding halte bus di depan institut saya. Kalau lihat iklan ini di Indonesia sih kagak kaget, ini di Jerman yang sangat jauh dari habitat Si Raja Hutan ini (Sumatra). Iklannya layanan ini isinya begini
"3 Euro stoppen die Säge
Retten Sie seine Heimet
wwf.de"
Trus dibawahnya tertulis, Mit Ihren 3 Euro im Monat hat der lebensraum der Letzten 500 Sumatra-Tiger noch eine Change
Cerita selengkapnya bisa dilihat di WWF.DE.
Ternyata orang lain pun peduli dengan kekayaan hayati kita, bagaimana dengan kita sendiri???
Abonnieren
Posts (Atom)