Mittwoch, Oktober 27, 2004

Mama, apa Ayah lihat bulan itu?

Hampir empat bulan sudah Dzakiyyah dan Fathur tak melihat Ayahnya yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Jerman. Hanya suara sayup2 dan terkadang terputus via telefon saja yang kerap tiap hari menyapa mereka disana, di Bandung. Terkadang mereka bersemangat mengangkat telefon dan kadang juga nggak mau bicara sama sekali, mogok. Kalau lagi ingin bicara dengan Ayahnya, setiap dering telefon dari siapapun mereka berdua berlari, sambil berteriak “Ayah...Ayah...Ayah!”. Lalu bila tidak Ayahnya yang diseberang sana, wajah mereka sedikit suram dan gagang telefon diberikan sama Mamanya. Dengan siapapun mereka akan “tutup mulut”. Yah, begitu lah terkadang hari2 mereka lalui.

Namun dunia anak2 tak selamanya mereka terhenyak memikirkan dimana Ayahnya berada, entah mereka lupa, atau asyik bermain atau memang tak mau membicarakannya. Apalagi umur Dzakiyyah yang baru mau menginjak 4 tahun dan Fathur November ini 2 tahun. Barangkali hanya suasananya saja yang memang total berubah dari kehidupan sekitar 3 tahun di Jerman dan pindah ke Indonesia yang “asing” bagi mereka.

Pernah sewaktu hari2 pertama di Indonesia, Dzakiyyah menangis tersedu-sedu. Ternyata dia mau naik pesawat (kembali ke Jerman) dan mau naik lift. Memang setiap hari dia naik lift ke appartment yang terletak dilantai 8, di Braunschweig. “Ayuk mau pulang, ayuk mau naik pesawat, naik lift....! Ini bukan rumah kita, ayuk ngga mau..ngga mau!!!”, segudang kata2 yang terucap sehari sampai di Indonesia. Tak terasa air mata kita juga mengalir mendengar ucapan lugu dia. Sambil memeluknya kita berusaha menghibur biar dia bisa tidur, karena capek dalam perjalanan.

Kemaren menjelang tengah malam Dzakiyyah berucap saat dia duduk bersama Mamanya dan adik kesayangannya Fathur, diberanda rumah “Mama..Mama...itu ada bulan Mama...! Oh bulan, sampaikan salam ayuk buat Ayah tersayang...”. Sambil membuka dua tangannya dia berdoa, “Ya Allah, mudahkan rezki Ayah, biar bisa beli susu buat ayuk dan adek”. Mamanya hanya menatap tertegun, seakan tak percaya. Trus Dzakiyyah bertanya, “Mama, apa Ayah lihat bulan? Apa Ayah ada di bulan, Mama?.......

Sonntag, Oktober 24, 2004

Harimau Sumatra di Halte bus


Sumatra-Tiger Posted by Hello

Kemaren kaget juga lihat werbung (iklan) di halte bus, yang biasanya menampilkan photo2 setengah bugil (maaf) yang kagak nyambung dengan yang diiklankan, ternyata iklan kali ini benar2 bugil (maaf lagi dong!!). Seekor harimau Sumatra (Sumatra-Tiger) dengan gagah menghiasi dinding halte bus di depan institut saya. Kalau lihat iklan ini di Indonesia sih kagak kaget, ini di Jerman yang sangat jauh dari habitat Si Raja Hutan ini (Sumatra). Iklannya layanan ini isinya begini
"3 Euro stoppen die Säge
Retten Sie seine Heimet
wwf.de"
Trus dibawahnya tertulis, Mit Ihren 3 Euro im Monat hat der lebensraum der Letzten 500 Sumatra-Tiger noch eine Change
Cerita selengkapnya bisa dilihat di WWF.DE.

Ternyata orang lain pun peduli dengan kekayaan hayati kita, bagaimana dengan kita sendiri???