Dienstag, Februar 17, 2004
Senyuman hari ini
Senyuman adalah alat yang ampuh untuk menunjukkan kesenangan perasaan seseorang. Dengan seuntai senyum akan tergambar sedikit perasaan hati si-senyum-er, walau dalam jenis2 senyum ada juga yang menggambarkan ketidaksengan, senyum sinis contohnya. Mungkin pagi ini saya tidak akan menulis macam2 senyum dan pembagiannya, namun hanya menceritakan sekelumit senyum pagi ini yang sangat berarti bagi kerjaan saya selama ini. Kemaren saya memberikan draft dissertasi saya ke professor pembimbing lapangan/betreuer, yaa taroklah namanya pembimbing kedua. "Senen pagi saya berikan!", begitulah janji saya sebelumnya dengan dia. Nah, terpaksa sabtu dan minggu saya musti lembur kerja dirumah dan sedikit berbagi waktu dengan anak2 bermain. Alhamdulillah, akhir minggu berlalu...walau tidak seindah akhir minggu biasanya, yang selalu diisi dengan jalan2 ke zentrum atau spielplatz dengan keluarga. Tepat senin pagi saya berikan lembaran2 kerja tersebut ke professor. Karena dia lagi rapat, jadi saya letakkan saja dibriefkastennya (kotak surat). Lalu saya berlalu menuju ruangan..dan membayangkan kapan mau diambil itu draft sama prof. Ah.., susah2 amat mikirin...yang penting janji sudah saya tepati janji to, dan setelah rapat dia musti lihat itu kertas2 kerja saya tersebut, jawab bathin saya. Nachmittag, sekitar jam 13, ada telephon dan tertulis nama dia. Waoow, ada apa pula yang musti secepat ini musti diperbaiki, bathin saya. "Kannts du zu mir kommen?", terdengar suara dari telephon. "Ya..! Ich komme gleich...und Tschuess", jawab saya sambil menaroh gagang telphon dan sedikit pikiran berkecamuk...Sambil berlari2 kecil saya menuju ruaangannya. Alhamdulillah ternyata dia acc draft dissertasi saya (yang sudah beberapa kali sebelumnya dia koreksi) dan disuruh antarkan ke doktorvater, sebutan untuk pembimbing utama mahasiswa doktoran. Dengan senang saya berlalu dan menuju ruangan doktorvater, dan sebelumnya saya harus melalui sekretarisnya dulu yang ada 3 orang. Ok, silakan masuk katanya. Lalu saya ketok ruangannya, dan memberikan tumpukan lembaran kalau ngga salah sekitar 150pp. Sedikit basa-basi, lalu saya berlalu meninggalkan ruanggannya. Sambil bernapas lega langsung saya menuju ruangan kerja lagi, ngapai-in? Yah, tentunya isi blog dulu..he..he..(biar ngga stress). Nah, heute morgen habe ich mit Sie (die zweite prof.) getroffen....dan dia bilang, kemaren saya sudah ketemu dia (doktovater) dan dia bilang "lumayan....". Wooow, dia tersenyum senang dan saya tentunya jauh lebih senang. Disamping itu, termin untuk draft ke doktorvater sebenarnya kan akhir maerz..jauh lebih cepatkan??. Terasa pekerjaan yang bertahun2 itu ngga sia2 hanya dengan perkataan tersebut. Walau nanti mau diobrak-abrik lagi perbaikin, ngga masalah...namanya juga koreksian too..."belajar lagi aahhh!!!" Wah gara2 dibilang "lumayan" jadi gr niiih, belajarnya tambah semangaaaaat....he...he..he..
Montag, Februar 16, 2004
Cerita seputaran denda
Rehat dulu...sekalian ngisi blog yang hampir seminggu ngga diisi (iya gitu?). Tema hari ini barangkali lebih menarik dipikiran saya adalah masalah dunia perdendaan. Minggu kemaren teman saya sekota bercerita, katanya dia kena denda 15 euro, itu pun dua kali. Hitung2kan jadi 30 euro. "Apa pasal?" kataku. Akhirnya dengan sedikit berbisik (ngapain berbisik yaa ngga? he..he..), dia buka rekening bank cuma ada sedikit kelalain, lupa menuliskan alamat lengkap appartmentnya (nomor kamar). Otomatis yang namanya surat kadang nyampai dan kadang ngga kan? karena satu appartement orangnya kan puluhan, jadi pak postnya kan bingung. Trus kok bisa didenda....? Nah ceritanya gini, setelah buka rekening, tentunya seminggu kemudian akan datang bankcard. Cuma.., karena alamatnya ngga lengkap..itu kartu balik lagi ke yang empunya (bank). Seminggu ditunggu, dua minggu kartu ngga datang akhirnya sampailah sebulan kagak datang juga. Dengan gagah berani (tentunya..) teman saya datang ke bank yang telah mengikat janji tersebut. Alhasilll....ternyata mereka sudah dua kali ngirim surat..tetapi menurut cacatan pak post, alamat tidak ditemukan. OK alles klar, diperbaikilah alamatnya dengan lengkap nomor kamar app. Hanya sampi disitu? Ya..tidak, kesalahan kalau di Jerman hampir selalu dikenai denda, ternyata satu kali kesalahan (alamat tidak lengkap)---surat balik---dendanya 15 euro dari bank. Karena mereka katanya harus membuat kartu baru lagi. Mau ngotot...??? percuma, ngotot akan diterima aber denda jalan teruuuus. Nah makanya kalau mau pindah rumah, pindah kota apalagi atau mau balik ke Indonesia, harus lapor kebank, biar bebas denda. Cerita yang sama juga telah menimpa teman saya yang lain setahun yang lalu, cuma dia kena 1 kali saja, itu pun mahaaalkan, berapa rupiah coba???
Abonnieren
Posts (Atom)