Freitag, Februar 27, 2004

Sambungan tiga kali ketok meja

Cerita ini adalah sambungan dari cerita dua hari yang lalu dengan tiga acara yang berkesan yang saya lewati dalam sehari yang kebetulan hari itu salju masih turun, yaa lumayan tebal dan tentunya dinggin banget. Ketok pertama, adalah seminar kecil walau persiapannya sedikit dadakan, karena kebetulan ada gast datang berkunjung ke Institute. Gast inilah yang memberikan seminar. Saya perhatikan, rasa2nya pernah melihat professor ini sebelumnya, benar!! Ternyata dia adalah Prof. Dr. Dr. H. c. W. Werner dari Uni Bonn yang merupakan salah seorang pakar dibidang soil science terutama phosphate yang juga merupakan tema disertasi yang saya tekuni. Senang banget, sudah dua kali bertatap muka dengan professor ini. Akhirnya saya minta bahan seminarnya serta mohon kirimkan bahan2 tentang tema penelitian saya yang berbahasa inggris, semua ini atas bantuan pembimbing saya, Prof. J. Rogasik, danke sehr.... Ketok yang kedua adalah disputation dari saudari N. Nurhayati di Institut fuer Pharmazeutische Biologie, TU Braunschweig. Wah kalo temanya mengenai gene, scattered occurrence of PAs, synthesize PAs, HSS, enzyme of PA biosynthesis, evolution of HSS in angiosperms...de.el..el wah susah bageet bagi saya, dari dulu pusing kalau belajar ini. Alhamdulillah hasil yang dia peroleh sangat bagus, akhirnya bukan ketok meja lagi oleh Publikum, tepuk tangan pun bergema sebagai appresiasi buat doktor muda dari BPPT ini. Tiga professor pengujinya pun bergantian bersalaman, dan salah seorang professor tidak hanya mengucapkan selamat buat dia tapi keluar juga kata Indonesia. Senang juga saya sebagai anak bangsa mendengar ucapan dan doa untuk kemajuan Indonesia, semoga dech! Tak kala serunya lagi saat hidangan ala Indonesia keluar dan bau khas menyengat memenuhi ruangan, ada gehu, martabak telor, martabak manis, sambal tentu tidak ketinggalan, lemper, dadar gulung...wah katanya sih banyak yang nanya resep makanan itu. Btw, kami sekeluarga mengucapkan selamat buat tante Niknik atas keberhasilan memperoleh gelar Dr. rer.nat, semoga ilmu yang diperoleh bermanfaat baik bagi diri sendiri maupun ummat. Ketok ketiga, sudah terlalu malam juga untuk sebuah tulisan, weiter......insyaallah.

Mittwoch, Februar 25, 2004

Tiga kali ketuk meja hari ini

Susah juga musti nulis judul apa hari ini, ya akhirnya diberi judul tiga kali ketuk meja dari pada tanpa judul. Pernahkan anda nonton film di "bioskop"nya ITB ngga? Kalau yaa, pasti tahu apa yang terdengar kalau tiba2 film yang diputar tiba2 terhenti. Bunyi meja dipukul dengan alunan tak beraturan akan terdengar sampai film tersebut dilanjutkan, waah jadi teringat cara nonton ala semasa di ITB dulu..murah meriah. Nah judul ini kalau dihubung2kan ada hubungannnya juga, sebenarnya sih ngga nyambung. Ada kebiasaan atau tradisi (akademik kali yaa he..he..).. di Jerman sehabis kuliah diberikan, secara spontan student akan mengetuk meja beberapa kali dengan sebelah tangan pertanda kuliah sudah selesai. Nah ini juga berlaku kalau nara sumber seminar atau pidato dsb selesai juga diberikan apresiasi ala demikian dengan mengetokkan sebelah tangan diatas meja. Jadilah bunyi meja yang cukup beraturan..tok..tok..tok...karena ngga dipukulkan seperti seperti film putus di bioskop yang diceritakan tadi (ngga nyambungkan??). Dulu pernah ada salah seorang professor yang dari Indonesia memberikan semacam seminar kecil/perkenalan kepada kita di Uni Goettingen sekitar tahun 2001. Setelah dia memberikan kata sambutan, secara spontan kita melakukan tradisi mengetok meja...Tak lama kemudian dia ngomong lagi sambil tersenyum, dan bertanya "Tahu kah kalian mengapa kalau di Jerman sehabis kuliah mengetok meja dengan sebelah tangan? Tanpa menunggu jawaban dia menjelaskan. Karena kebanyakan student masih sibuk menulis sementara dosen sudah mengakhiri perkuliahan, jadi dipakailah tangan sebelah sebagai appresiasi dan tangan sebelah sibuk menyelesaikan tulisan. Terusnya lagi kalau ngga salah di Amerika (saya lupa) kalau dosen bilang kuliah selesai dan student menghentakkan kakinya ke lantai, mengapa? Yaa..karena kedua tangan mereka masih sibuk membereskan segala perlengkapan kuliah sementara dosen sudah selesai memberikan pelajaran. Terus dia nanya? Apa yang terjadi kalau dosen di Indonesia mengakhiri perkuliahan.......??? Semua terdiam dan sambil menunggu jawaban professor yang tergolong kocak tersebut. Apa coba..yaaa tepuk tangan!!! Dasar....!!! Karena, katanya lagi..mulai dari kuliah sampai akhir kuliah kedua tangan tidak pernah dipakai untuk mengikuti kuliah dan hanya menunggu kapan berakhirnya perkuliahan. Dan tatkala dosen bilang kuliah selesai!! Spontan semua mahasiswa tepuk tangan...., peralatan kuliah??? Yaa ngga pernah dibuka kan?? Betul juga....
Sehubungan dengan ketok meja ini ada yang menarik untuk diceritan, cuma keburu sudah malam yaa besok lagi biar agak konsentrasi. Ada dua seminar (2) dan satu dinner (1) yang menarik untuk saya ceritakan (total 3 kali ketok meja).....bis morgen oder uber morgen...

Dienstag, Februar 24, 2004

Dzakiyyah kommt in den Kindergarten

Heute, bulan baik hari baik buat Dzakiyyah, kenapa? Tepat jam sepuluh kurang seperempat Ich, meine Frau, Dzakiyyah und Fathur bersiap menuju Kindergarten yang akan menjadi tempat bermainnya mulai Senin, 1 Maerz minggu depan. Termin dengan Leiterin Kindergarten yang dibuat seminggu yang lalu jam 10, 24 Februar 04. Itu sudah tertulis di agenda harian saya. Alhamdulillah senang mendapat panggilan untuk mengunjungi Kindergarten, karena sekalian mengurus proses pendaftaran Dzakiyyah. Betapa tidak, untuk bisa masuk Kindegarten ini, kita sudah melden sejak setahun yang lalu. Namun setiap saya telpon dan terkadang datang kesana belum ada tempat dan juga umur harus ab 3 Jahr. Begitu jawaban yang selalu saya terima. Itulah Jerman, kalau peraturan begitu..ya begitu. Pernah saya bilang bahwa Dzakiyyah sudah bisa ke toilet sendiri, sudah ngga pakai pempers, dan dia sudah mau pulang ke Indonesia. Tetaaap, peraturan begitu yaa begitu!!. Nah, betapa senang Dzakiyyah, tentu juga mamanya mendengar Dzakiyyah minggu depan sudah bisa masuk TK. Saya masih teringat sewaktu interview di majalah Wissenschaft erleben, FAL, pertanyaan terakhirnya Was koennte noch besser sein? Kurang lebih artinya, apa harapan anda kedepan? Es waere schoen, wenn wir fuer unsere Tochter in der FAL oder sonst irgendwo in Braunschweig einen Kinderkrippenplatz bekommen koennten, damit sie Kontakt mit deutschen Kindern in ihrer Altersgruppe hat. Vielleicht klappt es ja in diesem Jahr: Saya pingin Dzakiyyah dapat Kinderkrippe/kindergarten und bla..bla...
Nah hari ini kita berkunjung, Frau Lindemann, Leiterinnya langsung membukakan pintu gerbang sambil tersenyum mempersilahkan kami masuk. Pertama dia menjelaskan formular isian dan perangkat formular lainnya yang perlu ditandatangani. Selanjutnya Dzakiyyah diajak mengunjungi ruangan atau bakalan gruppenya nanti, ternyata Dzakiyyah masuk blaue Gruppe. Semuanya ada 4 gruppe: blaue, gelbe, rote dan gruene. Terus ditunjukkan mana tempat gantungan baju, tempat minuman, toilet, dll. Seperempat jam berlalu selesai sudah dan kami berempat langsung pulang dengan perasaan gembira. Minggu depan Dzakiyyah sudah masuk Kindergarten.....!!! Hallo Dzakiyyah "Minggu depan bangun harus pagi-pagi yaa......!!!"