Hampir empat bulan sudah Dzakiyyah dan Fathur tak melihat Ayahnya yang sedang menyelesaikan pendidikannya di Jerman. Hanya suara sayup2 dan terkadang terputus via telefon saja yang kerap tiap hari menyapa mereka disana, di Bandung. Terkadang mereka bersemangat mengangkat telefon dan kadang juga nggak mau bicara sama sekali, mogok. Kalau lagi ingin bicara dengan Ayahnya, setiap dering telefon dari siapapun mereka berdua berlari, sambil berteriak “Ayah...Ayah...Ayah!”. Lalu bila tidak Ayahnya yang diseberang sana, wajah mereka sedikit suram dan gagang telefon diberikan sama Mamanya. Dengan siapapun mereka akan “tutup mulut”. Yah, begitu lah terkadang hari2 mereka lalui.
Namun dunia anak2 tak selamanya mereka terhenyak memikirkan dimana Ayahnya berada, entah mereka lupa, atau asyik bermain atau memang tak mau membicarakannya. Apalagi umur Dzakiyyah yang baru mau menginjak 4 tahun dan Fathur November ini 2 tahun. Barangkali hanya suasananya saja yang memang total berubah dari kehidupan sekitar 3 tahun di Jerman dan pindah ke Indonesia yang “asing” bagi mereka.
Pernah sewaktu hari2 pertama di Indonesia, Dzakiyyah menangis tersedu-sedu. Ternyata dia mau naik pesawat (kembali ke Jerman) dan mau naik lift. Memang setiap hari dia naik lift ke appartment yang terletak dilantai 8, di Braunschweig. “Ayuk mau pulang, ayuk mau naik pesawat, naik lift....! Ini bukan rumah kita, ayuk ngga mau..ngga mau!!!”, segudang kata2 yang terucap sehari sampai di Indonesia. Tak terasa air mata kita juga mengalir mendengar ucapan lugu dia. Sambil memeluknya kita berusaha menghibur biar dia bisa tidur, karena capek dalam perjalanan.
Kemaren menjelang tengah malam Dzakiyyah berucap saat dia duduk bersama Mamanya dan adik kesayangannya Fathur, diberanda rumah “Mama..Mama...itu ada bulan Mama...! Oh bulan, sampaikan salam ayuk buat Ayah tersayang...”. Sambil membuka dua tangannya dia berdoa, “Ya Allah, mudahkan rezki Ayah, biar bisa beli susu buat ayuk dan adek”. Mamanya hanya menatap tertegun, seakan tak percaya. Trus Dzakiyyah bertanya, “Mama, apa Ayah lihat bulan? Apa Ayah ada di bulan, Mama?.......
Mittwoch, Oktober 27, 2004
Abonnieren
Posts (Atom)